Jumat, 13 Maret 2015

Konsep Green Computing

Share it Please
Setiap bagian dari perangkat komputer (monitor, PC, notebook, printer) ini mengandung berbagai macam zat racun yang dapat membahayakan makhluk hidup di sekitarnya, termausk manusia. Oleh karena itu, dalam pendaurulangannya harus sangat hati-hati dan dengan prosedur yang benar. Jika tidak, maka zat-zat tersebut akan lepas ke udara, air dan tanah dengan tidak terkendali.
Menurut jenis perangkat dan zat pencemarnya antara lain:
Printer
Printer adalah perangkat yang paling sederhana untuk didaur ulang. Tidak hanya cartridge-nya yang dapat didaur ulang, namun juga printernya. Mungkin untuk cartridgenya, sebagian masyarakat juga sudah mengetahui bahwa plastik menjadi bahan dasar untuk membuat tempat penampung tintanya. Sehingga proses pendaurulangannya sama dengan seperti mendaur ulang plastik biasa. Namun, isi dari cartridget itu sendiri yang banyak mengandung karbon hitam, harus dibersihkan terlebih dahulu.
Jika cartridge berisikan tinta cair, maka air limbah cucian harus diproses sedemikian rupa agar tidak mencemari sumber air dan tanah di sekitarnya. Sedangkan jika cartridge berisikan pewarna serbuk, maka dengan membersihkannya secara manual akan menyebabkan polusi udara yang sangat berbahaya bagi si pekerja. Sebab karbon hitam yang terhirup melalui udara tersebut dapat menyebabkan berbagai penyakit pernafasan yang sangat berbahaya, seperti asma (sesak nafas).
Sedangkan jika karbon tersebut mencemari air, maka manusia maupun makhluk hidup lainnya tidak akan dapat memanfaatkan air tersebut untuk dikonsumsi, meskipun telah melalui proses pendidihan terlebih dahulu. Peleburan plastik yang tidak melalui proses yang semestinya (pembakaran tidak sempurna), akan menyebabkan polusi udara yang mengandung zat dioxin dan furans yang sangat berbahaya bagi kesehatan, terutama siapa saja yang menghirup secara langsung. Salah satu penyakit yang dapat disebabkan oleh dioxin dan furans itu sendiri adalah terganggunya sistem syaraf. disamping itu dioxin dan furans tergolong zat yang mudah larut dalam lemak, sehingga janin dalam ibu hamil atau air susu ibu menyusui akan sangat mudah ikut pula tercemar.
Berbeda dengan mesin printernya sendiri yang tidak hanya mengandung plastik dan karbon hitam saja, melainkan juga ikut terkandung besi di dalamnya. Hal inilah yang ikut membuat banyak masyarakat (kelas bawah) tertarik mendaur ulang e-waste. Karena harga per kilogram besi bekas yang terkumpul dapat mencapai Rp. 15.000,-. Harga yang cukup menggiurkan bagi sebagian orang, apalagi di jaman seperti sekarang.
Selain tidak adanya peraturan yang melarang daur ulang secara tradisional, kondisi perekonomian yang kurang baik di beberapa negara penerima e-waste juga telah menjadi pemicu bagi sebagian masyarakat untuk bersedia melakukan pekerjaan tersebut, tanpa mempedulikan dampak lingkungan yang ditimbulkannya. Bahkan kesehatan mereka sendiripun ikut diacuhkan.
CPU
Di dalam CPU lebih banyak lagi bahan yang memang dapat dimanfaatkan, namun proses pengambilannya juga memiliki dampak buruk yang lebih besar lagi bagi lingkungan maupun kesehatan. Seperti yang kita ketahui bahwa dalam sebuah CPU setidaknya terdapat satu buah papan elektronik (PCB) yang berfungsi sebagai mainboard. Belum lagi bagian lain seperti HDD, Disk driver, CD-ROM, dan masih banyak lagi. Otomatis isi dari CPU ini memiliki lebih banyak
komponen yang dapat didaur ulang. Dan tentu saja dengan masing-masing cara yang berbeda pula. Komponen-komponen dalam CPU akan dipilah-pilah menurut bagiannya masing-masing.
Kabel
Kabel-kabel dalam komputer akan dikumpulkan menjadi satu, kemudian dibakar untuk diambil kawat tembaganya. Padahal kita ketahui bahwa bagian luar dari kabel-kabel tersebut merupakan bahan karet yang ketika dibakar dapat menimbulkan polusi udara bagi sekitarnya. Belum lagi sisa pembakarannya yang tidak hanya berupa kawat tembaga saja, tentu saja akan ikut mencemari lingkungan sekitar pembakaran tersebut.
Papan Sirkuit (PCB)
Ada beberapa zat berbahaya dan beracun dalam komponen yang terpasang di atas papan sirkuit tersebut, yang menjadi alas an mengapa papan sirkuit tidak boleh didaur ulang sembarangan. Di antaranya adalah zat-zat seperti timah, mercury dan cadmium, yang masing masing memiliki dampak yang sangat berbahaya. Misalnya timah. Jika uap timah ini terhirup terlalu banyak ke dalam tubuh, maka dapat menghambat perkembangan otak, khususnya anak-anak. Sedangkan mercury yang mengalir dalam perairan akan mengendap dan termakan oleh ikan, yang kemudian jika tidak sengaj termakan oleh manusia dapat menyebabkan kerusakan otak yang sangat fatal. Selain itu, cadmium yang terhirup oleh tubuh manusia yang dapat menyebabkan kerusakan ginjal. Mengapa banyak orang yang tertarik untuk mendaur ulang papan sirkuit? Karena komponen yang terpasang di atasnya mengandung beberapa zat yang memiliki harga jual, contohnya emas. Proses untuk mendapatkan emas ini sendiri sangat rumit dan panjang. Bahkan proses kimianya sangat berbahaya jika tersentuh oleh kulit, karena menggunakan zat yang dinamakan asam nitrat.
Monitor
Khususnya untuk monitor CRT. Tabung yang menjadi komponen utama monitor ini dinilai sangat berbahaya jika harus dilepaskan secara manual dengan tangan. Mengingat tabung ini termasuk barang yang mudah meledak. Selain itu, mercury dan cadmium di dalamnya juga sangat berbahaya seperti yang telah dituturkan sebelumnya.Jika mercury dan cadmium yang di dalamnya lepas ke alam bebas, maka akan terjadi pencemaran lingkungan . Apalagi jika kedua zat ini masuk ke dalam tubuh manusia secara langsung. Maka dapat dipastikan orang tersebut akan mengalami gangguan fungsi saraf dan otak.
Untuk dapat mewujudkan Green Computing maka terdapat beberapa hal mendasar yaitu : pemakaian bahan produksi yang ramah lingkungan, penggunaan energi alternative, teknologi virtualization, managemen penggunaan daya, pemakaian piranti yang hemat energi, serta penerapan software engineering dengan benar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Followers

Blog Archive

Galery

Designed By Diana Atita Utari @2015